Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Durhaka Anak yang Mendoakan Orang Tuanya

Sungguh Durhaka Anak yg Mendoakan Orangtuanya 5x sehari (Ustad Arifin Nugroho) Saya pernah datang ke Kairo - Mesir, pada saat sholat Zhuhur ada kajian dari Syaikh yang mengisi kajian sambil berjualan buku. Di akhir kajian, saya sempatkan utk membeli buku yang di jual oleh Syaikh tadi, judul bukunya "Melipat gandakan keuntungan dengan berbakti kepada orangtua ." Dalam satu bab di buku tersebut di bahas mengenai Adab Kepada Orangtua . Dimana dikatakan bahwa , "Sungguh durhaka seorang anak yang hanya mendoakan kedua orangtuanya hanya 5 kali dalam satu hari." Saya bingung, kenapa kita sudah mendo'akan orangtua sehari 5 kali, kok masih di bilang anak durhaka ? Saya coba balik lagi ke masjid tempat saya membeli buku tersebut, saya tanyakan kepada pengurus kajian di masjid itu, di mana saya bisa menemui Syaikh yang kemarin memberi kajian di masjid ini. Dan setelah saya dapatkan nomor ponselnya, saya hubungi dan kami janjian untuk bertemu di sebuah

KISAH JENAZAH YANG DISHOLAWATI 70 RIBU MALAIKAT

Kisah ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a. : Pada suatu pagi Rasulullah SAW bersama dengan sahabatnya Anas bin Malik r.a. melihat suatu keanehan. Bagaimana tidak, matahari terlihat begitu redup dan kurang bercahaya seperti biasanya. Tak lama kemudian Rasulullah SAW dihampiri oleh Malaikat Jibril. Lalu Rasulullah SAW bertanya kepada Malaikat Jibril : "Wahai Jibril, kenapa Matahari pagi ini terbit dalam keadaan redup? Padahal tidak mendung?" "Ya Rasulullah, Matahari ini nampak redup karena terlalu banyak sayap para malaikat yang menghalanginya." jawab Malaikat Jibril. Rasulullah SAW bertanya lagi : "Wahai Jibril, berapa jumlah Malaikat yang menghalangi matahari saat ini?" "Ya Rasulullah, 70 ribu Malaikat." jawab Malaikat Jibril. Rasulullah SAW bertanya lagi : "Apa gerangan yang menjadikan Malaikat menutupi Matahari?" Kemudian Malaikat Jibril menjawab : "Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT telah mengu